2. Tempoyak
Bagi penggemar durian, Tempoyak pasti akan mendapatkan tempat di hati. Masakan khas Sumatera, terutama daerah Jambi, Palembang, dan Lampung ini merupakan hasil fermentasi buah durian. Tempoyak yang juga populer di Malaysia ini biasanya disajikan sebagai lauk, dicampur dengan ikan pindang ataupun pepes ikan mas. Ditambah dengan sedikit sambal, rasa gurih dan asam Tempoyak pasti akan membuat ketagihan.
3. Ikan Arsik
Ikan Arsik merupakan masakan tradisional kdas Tapanuli yang menggunakan ikan mas sebagai bahan utama. Selain ikan mas, ikan yang biasa digunakan sebagai alternatif adalah ikan kakap dan kembung. Bumbu rempah-rempah khas Tanah Air sangat kuat dalam masakan ini. Salah satu keunikan masakan yang juga dikenal dengan nama ikan mas bumbu kuning ini adalah masih adaanya sisik ikan yang menempel ketika masakan disajikan.
4. Sate Ambal
Ada banyak beragam makanan sate di Nusantara, salah satunya adalah Sate Ambal. Sate ayam khas Ambal, Kebumen, Jawa Tengah ini tampak seperti sate Padang bila dilihat sekilas. Sambalnya berwarna kuning tua dan encer dengan bumbu yang berasal dari tempe yang dihaluskan. Aroma kuat rempah bumbunya sangat menggugah selera. Selain ayam, ada pula Sate Ambal yang berbahan daging kambing.
5. Horok-horok
Horok-horok adalah makanan ringan khas Jepara yang sulit ditemukan di daerah lain. Terbuat dari tepung yang berasal dari pohon aren, orang-orang menggunakan sisir rambut untuk mendapatkan bahan pokok makanan yang kenyal dan sedikit asin ini. Biasanya horok-horok disajikan dengan gula pasir atau sebagai lauk teman untuk bakso, pecel, gulai, dan soto.
6. Nasi Gandul
Nasi Gandul adalah makanan khas Pati, Jawa Tengah yang dihidangkan di atas daun pisang. Nasi berkuah ini biasanya disajikan dengan daging sapi ataupun bagian jeroan lain seperti paru dan hati sapi. Nasi Gandul sangat lezat, namun kandungan kolesterolnya cukup tinggi sehingga tidak disarankan untuk memakannya setiap hari.
7. Rujak Soto
Makanan khas Banyuwangi ini memiliki nama yang cukup aneh, Rujak Soto. Namun apabila Anda melihat penampilan makanan ini, maka Anda pasti ngeh karena masakan ini merupakan perpaduan antara Rujak Cingur dan Soto Babat. Rujak Soto akan lebih nikmat apabila dihidangkan bersama Es Temulawak, es dengan bahan tanaman obat temulawak yang berkhasiat menurnkan kadar kolesterol dalam tubug dan mencegah penyakit hati.
8. Sate Bulayak
Sate Bulayak adalah sate khas Nusa Tenggra Barat yang disajikan dengan bulayak atau lontong yang dibungkus dengan daun aren dan sambal yang mirip dengan bumbu kari. Sate Bulayak menggunakan daging sapi dan jeroannya sebagai bahan utama. Cara makan sate yang gurih dan lezat ini adalah dengan mencocol bulayak ke sambal kacangnya dan kemudian menggigit satenya.
9. Papeda
Papeda adalah makanan pokok khas Papua dan Maluku berbahan dasar sagu. Terbuat dari tepung sagi, Papeda sering disajikan dengan kuah kuning yang dibuat dari ikan mubara atau ikan tongkol dengan bumbu rempah seperti kunyit dan ditambahkan jeruk nipis. Papeda menjadi makanan wajib jika Anda berkunjung ke Papua atau Maluku.
10. Ikan Bakar Manokwari
Sesuai dengan namanya, Ikan Bakar Manokwari adalah makanan khas Manokwari, Papua. Tidak seperti ikan bakar yang biasa kita temui di kebanyakan warung ataupun rumah makan, ikan bakar ini memiliki rasa khas yang bisa membuat lidah bergoyang karena tambahan sambal khas Papua yang disiramkan di atasnya. Ikan yang biasa dijadikan bahan masakan ini adalah ikan tongkol.
Read more at http://uniqpost.com/32270/10-makanan-lezat-tradisional-indonesia-yang-wajib-dicoba/
11. Rendang
rendang begitu digemari oleh semua kalangan penikmat kuliner di negeri ini. Bahkan, tidak hanya di Indonesia, kelezatan makanan khas orang Minang ini juga popular di luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia.
Mungkin pula sedikit di antara Anda yang tahu, kalau baru-baru ini rendang menjadi satu-satunya makanan khas Indonesia yang masuk dalam daftar 50 makanan terenak di dunia versi CNN. Berdasarkan hasil poling yang dilakukan oleh CNN di situs jejaring sosial, rendang menempati posisi ke 11 sebagai makanan terenak di dunia. Kelezatan makanan berbahan utama daging sapi dan santan ini berhasil mengalahkan kelezatan Kebab Turki, Lasagna Italia, Fajitas Meksiko, dan Pho Vietnam. Meskipun lezat itu adalah sesuatu yang relatif−lidah orang beda-beda−hal ini tentu merupakan prestasi yang patut membuat kita bangga, terkhusus lagi orang Minang.
Lebih dari sekedar makanan lezat
Di balik rasanya yang begitu lezat, seperti umumnya makanan tradisional Indonesia, rendang ternyata mimiliki nilai-nilai filosofi yang cukup menarik. Dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau, rendang memiliki posisi yang sangat terhormat. Tidak mengherankan kalau makanan ini menjadi hidangan utama bagi orang Minang ketika menjamu tamu istimewa.
Bagi masyarakat Minang, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rendang seperti daging sapi (dagiang), kelapa (karambia), cabe (lado), dan aneka bumbu lainnya (pemasak) merupakan simbolisasi dari budaya musyawarah dalam masyarakat Minang yang melibatkan empat unsur pokok, yakni Niniak Mamak (para pemimpin suku adat) yang dilambangkan dengan daging sapi, Cadiak Pandai (cerdik pandai) yang dilambangkan dengan kelapa, Alim Ulama yang tegas dalam mengajarkan agama dilambangkan dengan cabe yang pedas, serta seluruh masyarakat Minang yang dilambangkan oleh bumbu lainnya.
Itulah rendang, salah satu makanan terenak di dunia yang tidak hanya lezat di lidah, tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya. Mengajarkan kepada kita bahwa dengan musyawarah akan lahir keterpaduan−rasa−yang nikmat, meskipun dalam keberagaman. Sesuatu yang kian hilang di negeri ini.
0 komentar:
Posting Komentar